Renungan Kehidupan

Ya Allah…
Setiap saat aku menghela nafas, setiap saat itupula kusadari ruh bersahadat sebelum menyatu dalam jasadku “Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah.” Kemudian menyatunya ruh dengan jasadku, akupun bersahadat “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.”
Ya Allah…
Setiap saat aku menghela nafas, setiap saat itupula kusadari syahadat yang setiap saat ku ingat dan terucap dalam sholat adalah gerbang utama memasuki kehidupan Idiologi Islam, sSebagai umat yang berada di dalamnya, berkewajiban secara kafah menjalankan syariat yang telah diwahyukan.
Sholatku
Ibadahku
Hidupku dan matiku
Hanyalah karena Allah.
Ya Allah…
Setiap saat aku menghela nafas, setiap saat itupula kusadari aku sering lalai menjalankan syariat-Mu.
Sholat terkadang aku lupakan
Zakat terkadang aku abaikan
Puasa aku laksanakan sekedar menahan haus dan lapar
Dihatiku masih ada benih ria
Dimulutku masih ada hiasan dusta
Dimataku masih ada cahaya fatamorgana
Genggaman tanganku masih ada bingkisan dendam
Langkah kakiku masih ada kearah kelam
Ya Allah…
Setiap saat aku menghela nafas, setiap itupula kusadari hidup ini penuh dengan gelimang dosa.
Dosa kepada orangtua
Dosa kepada keluarga, tetangga dan sesama makhluk-Mu serta alam semesta raya
Ampunilah ya…Allah,-
Atas dosa dan kehilafan hamba-Mu selama ini
Sepanjang hitungan nafas yang tiada terbilang
Jangan biarkan hamba hanyut dalam kufur nikmat
Jauh dari rasa syukur, sehingga lupa akan kehidupan akherat
Ya Allah…
Setiap saat aku menghela nafas, setiap saat itupula kusadari bahwa nafas ini akan berhenti.
Hari ini, esok atau hari-hari yang akan datang
Ajal menjemput tiada terhalang
Ruh yang menyatu dalam jasadku, pulang meninggalkan tubuh terkujur kaku
Pada saat itu, Aku dimandikan, dikafani, disholatkan, di iring menuju peristirahatan terakhir
Dibaringkan dalam kubur, beralas tanah, berdinding tanah, beratap tanah
Gelap
Pekat
Tiada setitik cahaya terpancar
Tiada seorapun jua setia menemani
Siapapun dia hanya menghantarkanku sebatas lubang kubur.
Dalam kesendirian yang kurasakan, betapa rindu amal kebajikan yang dulu seakan menjadi beban
Tapi kini walau hanya setitik amal kebajikan, dengan setia menghantarkan dan membelaku di alam keabadian
Alam dimana aku harus mempertanggungjawabkan setiap tarikan nafas sepanjang perjalanan hidup.
Yang baik engkau janjikan pahala dan kebahagiaan sorga
Yang buruk engkau jadikan dosa dan siksa api neraka.
Sukma, 2 Mei 2002

Tidak ada komentar: