Selamat Datang HUJAN

Selamat datang hujan, datanglah dengan lebatmu mengguyur kota ku yang selalu di identitdengan namamu “Kota Hujan”;

Jangan pernah ragu untuk turun deras, sederas derasnya kendati tanah di sekitar kotaku sudah tak kuasa lagi menahan derasmu karena sawah,… ladang,… sudah beralih fungsi menjadi villa-villa dan bangunan permanen lainnya seperti hotel, restoran serta sarana hiburan.

Gunung,… bukit,… yang dulu rimbun dengan pepohonan nan hijau dengan beragam jenis tumbuhan serta satwa yang hidup di dalamnya; Kini terkikis habis seperti sosok manusia tua renta, kurus kering tak berdaya.

Begitupun kali Ciliwung, Cisadane, Ciesek dan beberapa aliran sungai lainnya yang melintasi kotaku; Batu-batuannya di gali, dihabisi untuk membangun bangunan yang berhimpitan dengan kali di dekatnya dan tidak jarang bangunan-bangunan itu untuk kepentingan komersil seperti villa yang di karyakan, hotel, restoran dan sejenisnya.

Hampir bisa dikatakan, tak ada lagi sisa harapan keindahan,… keasrian,… yang bisa diwariskan.

Aku sadar wahai hujan, kedatanganmu di satu sisi membawa kesuburan karena di kotaku walaupun selalu bersanding dengan namamu “Kota Hujan”, tapi jika musim kemarau datang, tak sedikit area disekitar kotaku pun kering, tak kutemukan sebutirpun air sumur yang dulu subur; Tapi disisi lain, dapat dipastikan kedatanganmu akan menghantarkan malapetaka dan boleh dibilang merupakan angsuran dimuka hari kiamat; Seperti yang seringkali terjadi, banyak tanah longsor, kali yang menyempit dengan batu-batuan kali yang hilang, membuat akumulasi deras hujan menjadi kekuatan banjir yang maha dahsyat.

Aku dan tetanggaku dan orang-orang yang tinggal di kotaku yang selalu setia bersanding dengan namamu “Kota Hujan” masih bisa tersenyum manis sederas apapun engku datang, tapi masyarakat di kota raja negeri ini, MENANGIS

Mereka yang tinggal dipinggiran kali sepanjang kota raja “Jakarta” menjadi sasaran kemarahan para pejabat.Bangunan-bangunan tak layak dibongkar, digusur dan dipersalahkan

Namun tanpa masyarakat tahu, kerusakan yang terjadi di kawasan kotaku “kota hujan” yang menghantarkan banjir kirman dari kotaku adalah sumbangsih para pejabat yang telah membuat kebijakatan sesat

Mereka hancurkan lahan pertanian, pekebunan di area kotaku “kota hujan” dan mereka bangun pondok modern seperti “Wisma Jaya Raya” di Cipayung Girang Puncak Bogor

Tidak hanya itu, para pejabat kota raja secara personal pun banyak yang mendirikan villa-villa liar, banyak pula mereferensikan berdirinya bangunan-bangunan liar; Termasuk orang-orang kaya kota raja, dengan berbagai profesi seperti artis, pengacara, terlebih pengusaha dengan sombongnya juga turut andil meracuni tanah kotaku menjadi batu-batu semen yang kokoh

Maafkan rakyat kecil penghuni kota raja “Jakarta” jikalau banjir kiriman dari kotaku “kota hujan” secara berangsur hendak menenggelamkan kota raja.

Jikasaja tanpa rakyat kecil menghuni kota raja, maka akan ku bilang dan kuteriakkan dengan lantang

“Wahai HUJAN,….enyahkanlah kota raja dengan kekuatan banjir yang maha dahsyat; Tenggelemkan kota raja kedasar lautan dari bumi nusantara agar tidak adalagi kebijakan-kebijakan sesat menghancurkan kotaku, kota hujan,….”

Tidak ada komentar: